Kamis, 28 Maret 2013

Sejarah Tanaman Cabai


TANAMAN CABAI PADA DASARNYA TERBAGI ATAS DUA GOLONGAN UTAMA, YAITU CABAI BESAR (CAPSICUM ANNUM L.) DAN CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS L.) CABAI BESAR TERBAGI MENJADI DUA GOLONGAN, YAITU CABAI PEDAS (HOT PEPPER) DAN CABAI PAPRIKA (SWEET PEPPER). PADA ARTIKEL INI YANG AKAN DIULAS ADALAH CABAI BESAR PEDAS (CAPSICUM ANNUM VAR. LONGUM L.)
Asal Usul dan Perkembangan Tanaman Cabai

Tanaman cabai (hot pepper) berasal dari daratan Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Tanaman cabai tumbuh kira-kira sejak 2500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat yang pertama kali memanfaatkan dan mengembangkan cabaiadalah orang Inca di Amerika Selatan, orang Maya di Amerika Tengah, dan orang Aztek di Meksiko. Mereka memanfaatkannya sebagai bumbu masakan. Christopher Colombus yang mendarat di pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492 menemukan penduduk setempat banyak yang menggunakan buah merah menyala berasa pedas sebagai bumbu masakan. Kemudian Columbus membawa cabai dari benua Amerika ke Spanyol untuk dipersembahkan kepada Ratu Isabella sebagai hasil temuannya di benua Amerika. Pada tahun 1500-an, bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabai ke Makao dan Goa, kemudian masuk ke India, Cina, dan Thailand. Sekitar tahun 1513 kerajaan Turki menduduki wilayah Portugis di Hormuz, teluk Persia. Saat Turki menduduki Hongaria, cabai pundibudidayakan di Hongaria.

Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapancabai dibawa masuk ke Indonesia. Menurut dugaan kemungkinan cabai dibawa oleh saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh. Sumber lain menyebutkan bahwa cabai masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis.


Tanaman cabai termasuk tanaman semusim (annual) yang berbentuk perdu, tumbuh tegak dengan batang berkayu dan bercabang banyak. Tinggi tanaman dewasa antara 65 – 170 cm dan lebar tajuk 50 – 100 cm.

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Plantarum), tanaman cabaitergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta). Biji cabai tertutup oleh kulit buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Lembaga pada biji cabai terbagi dalam dua daun lembaga, sehingga dimasukkan dalam kelas tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae). Hiasan bunganya termasuk lengkap, yaitu terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu, sehingga dimasukkan dalam sub-kelas Sympetalae. Cabai termasuk dalam keluarga terung-terungan (Solanaceae).


Kingdom       :  Plantae
Divisi               :  Spermatophyta
Subdivisi        :  Angiospermae
Kelas              :  Dicotyledoneae
Subkelas       :  Sympetalae
Ordo              :  Tubiflorae (Solanales)
Famili             :  Solanaceae
Genus            :  Capsicum
Spesies           :  Capsicum annum L.

Perakaran tanaman cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar laterl (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer berkisar 35 – 50 cm. Akar lateral menyebar dengan panjang berkisar 35 – 45 cm.

Batang utama tanaman cabai tegak lurus dan kokoh, tinggi sekitar 30 – 40 cm, dan diameter batang sekitar 1,5 – 3,0 cm. Batang utama berkayu dan berwarna cokelat kehijauan. Pada budidaya cabai intensif pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi pada umur 30 – 40 hari setelah tanam (HST). Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10 – 15 HST. Namun padabudidaya cabai intensif, tunas-tunas baru itu haru dirempel.(Lihat artikel BUDIDAYA CABAI)

Dilihat dari pertumbuhannya, pertambahan panjangtanaman cabai diakibatkan oleh pertumbuhan kuncup secara terus-menerus. Pertumbuhan seperti ini disebut pertumbuhan simpodial. Cabang primer akan membentuk percabangan sekunder dan cabang sekunder membentuk percabangan tersier terus- menerus. Pada budidaya cabaisecara intensif akan terbentuk sekitar 11 – 17 percabangan pada satu periode pembungaan.

Daun tanaman cabai berwarna hijau muda sampai gelap. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tulang daun berbentuk menyirip. Secara keseluruhan bentuk daun tanaman cabaibesar adalah lonjong dengan ujung daun meruncing.

Seperti umumnya famili Solanaceae, bunga tanaman cabaiberbentuk terompet (hyporcrateriformis). Bunga tanaman cabai tergolong bunga yang lengkap (completus) karena terdiri dari kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corrola), benang sari (stamen), dan putik (pistillium). Alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) padatanaman cabai terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua (hermaphroditus). Bunga cabai tumbuh di percabangan (ketiak daun), terdiri dari 6 helai kelopak bunga berwarna hijau dan 5 helai mahkota bunga berwarna putih.

Tangkai putik berwarna putih dengan kepala putik berwarna kuning kehijauan. Dalam satu bunga terdapat satu putik dan enam benang sari. Tangkai sari berwarna putih dengan kepala sari berwarna biru keunguan. Setelah penyerbukan akan terjadi pembuahan. Pada saat pembentukan buah, mahkota bunga rontok tetapi kelopak bunga tetap menempel pada buah.

Bentuk buah bervariasi, tergantung pada varietasnya

@Yuyutz

Sejarah Tanaman Bawang Merah


Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia. Sebagian literatur menyebutkan bahwa tanaman ini berasal dari Asia Tengah, terutama daerah Palestina dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan bahwa asal muasal tanaman bawang merah berasal dari Asia tenggara dan Mediterania. Nara sumber lainnya menduga asal usul bawang merah berasal dari Negara Iran dan Pegunungan sebelah utara Pakistan.

Dari berbagai penelusuran dalam literatur dan nara sumber, terdapat kesamaan cara pandang bahwa bawang merah merupakan tanaman yang tertua dari silsilah budidaya tanaman oleh manusia. hal ini ditunjukkan pada zaman I dan II Dynasti (3.200-2.700) Sebelum Masehi , dimana bangsa Mesir melukiskan bawang merah pada patung dan tugu-tugu mereka.Sedangkan di Israel, tanaman bawang merah dikenal pada tahun 1500 SM.

Peninggalan Yunani Kuno memperjelas, betapa tuanya umur pembudidayaan bawang merah, yakni diduga 4000 tahun yang lalu. Di kawasan eropa barat, eropa timur dan Spanyol, diduga tanaman ini dibudidayakan 1000 thn yang lalu, kemudia menyebar ke Amerika terutama Amerika Serikat. Dalam penyebarluasan selanjutnya, bawang merah ini berkembang sampai ke Timur jauh dan Asia Selatan.

Di Jepang, budidaya bawang merah terutama dikenal pada akhir abad yang sama saat bawang merah dikenal di Eropa barat. Pada tahun 1975, Jepang memproduksi bawang merah sebanyak 1 juta ton dari 30 ribu hektar, sehingga menjadi produsen nmor dua di dunia untuk bawang merah.
Sedangkan negara-negara lain yang tercatat sebagai produsen bawang merah antara lain Jepang, Amerika Serikat, Rumania, Italia dan Meksiko.
Semoga artikel ini bisa memberikan anda informasi dan pengetahuan mengenai sejarah dan asal muasal tanaman bawang merah, yang menemani kita di sekeliling kita..
Jika anda merasa informasi ini berguna, silahkan disharing kepada rekan-rekan yang lain

SEJARAH KACANG TANAH


Asal usul kacang tanah
Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan andes, di Negara – negara Bolivia, Peru dan Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari Eropa.. Pada abad ke 16, bangsa Portugis membawa kacang ini dari Brasil ke Afrika Barat. Dan pada waktu yang bersamaan, bangsa Spanyol memperkenalkan kacang tanah dari Meksiko ke barat Pasifik. Kemudian tersebarlah ke daratan Cina, Indonesia dan ke Madagascar. . Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis. Pada pertengahan abad ke 17, bangsa Belanda juga diduga membawa kacang tanah dari Brasil ke Indonesia.
Di lihat dari sifatnya, kacang tanah tumbuh di wilayah tropis, subtropis dan negara beriklim sedang. Kacang tanah merupakan tanaman yang sangat penting di daerah Afrika, Asia, Amerika Utara and Amerika Selatan. Di Asia, kacang tanah merupakan tanaman budidaya utama di negara India, Cina, Indonesia, Burma, Thailand dan Vietnam.
Dari berbagai penelusuran, penanaman pertama kali kacang tanah dilakukan oleh suku-suku Indian. Bagi suku Indian dimasa itu, kacang tanah merupakan salah satu sumber makan utama. Terbukti dengan di temukannya fosil kacang tanah, kapas, dan jeruk peras serta berbagai biji-bijian primitif dan berbagai jenis umbi-umbian dan buah-buahan di lereng barat Pegunungan Andes yang merupakan tempat tinggalnya bangsa Indian. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa jeruk peras berumur sekitar 9.200 tahun, kacang tanah 7.600 tahun, dan kapas 5.500 tahun.
Bagi masyarakat Indonesia, kacang tanah memilik nama atau sebutan yang berbeda-beda seperti kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kacang tanah biasa disebut peanut atau groundnut. Dan dalam bahasa Latin, kacang tanah disebut dengan Arachis hypogaea.

Dalam pengertiannya, kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji dari sejumlah tumbuhan keluarga polong-polongan, meski tidak semuanya disebut kacang. Dalam percakapan sehari-hari di masyarakat kita, kata kacang juga dipakai untuk menyebut buah polong atau bahkan tanaman yang menghasilkannya.
Kacang tanah bagi masyarakat Indonesia merupakan sumber protein nabati kedua terbesar setelah kedelei. Namun, produksi kacang tanah di Indonesia belum optimal  karena teknik produksi yang belum memadai dan minimnya penggunaan benih unggul. Dampaknya kebutuhan dalam negeri yang meningkat tidak bisa dipenuhi sehingga volume impor kacang menjadi tinggi.

Luas areal pertanaman kacang tanah dan produksi kacang tanah
Di tingkat Internasional mula-mula kacang tanah terpusat di India, Cina, Nigeria, Amerika Serikat dan Gombai, kemudian meluas ke negara lain. Di Indonesia kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia.
Provinsi
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Qu/Ha)
Produksi (Ton)
1. Nanggroe Aceh D.
4,776
12.15
5,804
2. Sumatera Utara
16,192
11.83
19,150
3. Sumatera Barat
7,655
12.03
9,211
4. R i a u
2,570
9.22
2,369
5. J a m b i
1,916
12.39
2,374
6. Sumatera Selatan
4,791
13.05
6,252
7. Bengkulu
4,864
9.99
4,860
8. Lampung
10,192
12.74
12,984
9. Bangka Belitung
398
9.47
377
10. Riau Kepulauan
108
9.17
99
11. D.K.I. Jakarta
12
10.00
12
12. Jawa Barat
58,833
14.52
85,452
13. Jawa Tengah
128,801
12.81
164,941
14. D.I. Yogyakarta
63,048
9.94
62,653
15. Jawa Timur
177,828
11.65
207,253
16. Banten
13,648
13.59
18,546
17. B a l i
11,370
13.38
15,214
18. Nusa Tenggara Barat
28,586
12.90
36,871
19. Nusa Tenggara Timur
18,540
11.89
22,040
20. Kalimantan Barat
1,938
11.05
2,141
21. Kalimantan Tengah
1,309
11.15
1,459
22. Kalimantan Selatan
13,689
12.16
16,645
23. Kalimantan Timur
2,346
11.02
2,586
24. Sulawesi Utara
6,569
13.19
8,664
25. Sulawesi Tengah
5,526
16.23
8,966
26. Sulawesi Selatan
25,209
11.42
28,781
27. Sulawesi Tenggara
6,776
7.86
5,329
28. Gorontalo
1,800
10.42
1,876
29. Sulawesi Barat
525
14.11
741
30. Maluku
2,677
12.01
3,214
31. Maluku Utara
2,683
11.50
3,086
32. Papua Barat
673
10.31
694
33. Papua
2,812
10.18
2,863
Indonesia
628,660
12.14
763,507
Dari data yang di peroleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) di tiap provinsi di Indonesa pada tahun 2009, menunjukan bahwa di Indonesia luas areal pertanaman kacang tanah sekitar 628.660 ha dan produksinya sekitar 763.507 Ton.
Dari tahun ke tahun luas areal pertanaman kacang tanah di Indonesia semakin menyempit, pada tahun 2006 seluas 706.753 hektar menjadi 660.480 hektar pada tahun 2007 dan pada tahun 2009 luas areal pertanamannya sekitar 628.660 hektar. Produksi hasil kacang tanah dari tahun ke tahun pun menurun seiring berkurangnya lahan pertanian khususnya luas areal kacang tanah. Pada tahun 2006 produksi hasil sekitar 838.096 ton, pada tahun 2009 sekitar 763.507 ton selama tahun 2006 sampai 2009 produksi hasil kacang tanah berkurang 74.569 ton, tidak sebanding dengan makin bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun di Indonesia yang mengakibatkan volume impor kacang meningkat.
Description: http://amorphophallus.files.wordpress.com/2010/02/untitled1.jpg?w=595
Dalam mengatasi permasalahan ini diperlukan teknik produksi berupa teknologi serta pengetahuan yang baik tentang kacang tanah dan penggunaan benih unggul untuk memperbaiki tingkat hasil produksi kacang tanah. Dalam pengadaan teknik produksi dan benih unggul pemerintah perlu ikut andil dalam pendanaan serta tenaga penyuluh pertanian pada tiap daerah sehingga bangsa kita tidak perlu lagi impor kacang tanah dari Negara lain.
@Yuyutz